Cinta Kasih

Wednesday, June 29, 2011

~Wasiat Chalie Chaplin~




Ringkasan surat wasiat Charlie Chaplin kepada putrinya Geraldine Chaplin

Geraldine putriku, aku jauh darimu, namun sekejap pun wajahmu tidak pernah jauh dari benakku. Tapi kau dimana? Di Paris di atas panggung teater megah... aku tahu ini bahwa dalam keheningan malam, aku mendengar langkahmu. Aku mendengar peranmu di teater itu, kau tampil sebagai putri penguasa yang ditawan oleh bangsa Tartar.
Geraldine, jadilah kau pemeran bintang namun jika kau mendengar pujian para pemirsa dan kau mencium harum memabukkan bunga-bunga yang dikirim untukmu, waspadailah.

 
Duduklah dan bacalah surat ini... aku adalah Ayahmu. Kini adalah giliranmu untuk tampil dan menggapai puncak kebanggan. Kini adalah giliranmu untuk melayang ke angkasa bersama riuh suara tepuk tangan para pemirsa.
Terbanglah ke angkasa namun sekali-kali pijakkan kakimu di bumi dan saksikanlah kehidupan masyarakat. Kehidupan yang mereka tampilkan dengan perut kosong kelaparan di saat kedua kaki mereka bergemetar karena kemiskinan. Dulu aku juga salah satu dari mereka.

 
Geraldine putriku, kau tidak mengenalku dengan baik. Pada malam-malam saat jauh darimu aku menceritakan banyak kisah kepadamu namun aku tidak pernah mengungkapkan penderitaan dan kesedihanku.

 
Ini juga kisah yang menarik. Cerita tentang seorang badut lapar yang menyanyi dan menerima sedekah di tempat terburuk di London.

 
Ini adalah ceritaku. Aku telah merasakan kelaparan. Aku merasakan pedihnya kemiskinan. Yang lebih parah lagi, aku telah merasakan penderitaan dan kehinaan badut gelandangan itu yang menyimpan gelombang lautan kebanggaan dalam hatinya.
Aku juga merasakan bahwa urang recehan sedekah pejalan kaki itu sama sekali tidak meruntuhkan harga dirinya. Meski demikian aku tetap hidup.

 
Geraldine putriku, dunia yang kau hidup di dalamnya adalah dunia seni dan musik. Tengah malam saat kau keluar dari gedung teater itu, lupakanlah para pemuja kaya itu.
Tapi kepada supir taksi yang mengantarmu pulang ke rumah, tanyakanlah keadaan istrinya. Jika dia tidak punya uang untuk membeli pakaian untuk anaknya, sisipkanlah uang di sakunya secara sembunyi-sembunyi.

 
Geraldine putriku, sesekali naiklah bas dan kereta bawah tanah. Perhatikanlah masyarakat. Kenalilah para janda dan anak-anak yatim dan paling tidak untuk satu hari saja katakan: "Aku juga bahgian dari mereka".

 
Pada hakikatnya kau benar-benar seperti mereka. Seni sebelum memberikan dua sayap kepada manusia untuk bisa terbang, ia akan mematahkan kedua kakinya terlebih dahulu.

 
Ketika kau merasa sudah berada di atas angin, saat itu juga tinggalkanlah teater dan pergilah ke pinggiran Paris dengan teksimu.

 
Aku mengenal dengan baik wilayah itu. Di situ kau akan menyaksikan para seniman sepertimu. Mereka beraksi lebih indah dan lebih menghayati daripada kamu.
Bezanya di situ tidak akan kau temukan gemerlap lampu seperti di teatermu. Ketahuilah bahwa selalu ada orang yang beraksi lebih baik darimu.

 
Geraldine putriku, aku mengirimkan cek ini untukmu, belanjakanlah sesuka hatimu. Namun ketika kau ingin membelanjakan dua franc, berpikirlah bahwa franc ketiga bukan milikmu.

 
Itu adalah milik seorang miskin yang memerlukannya. Jika kau menghendakinya, kau dapat menemukan orang miskin itu dengan sangat mudah. Jika aku banyak berbicara kepadamu tentang uang, itu karena aku mengetahui kekuatan ‘anak setan' ini dalam menipu.....

 
Geraldine putriku, masih ada banyak hal yang akan aku ceritakan kepadamu, namun aku akan menceritakannya di kesempatan lain.

 
Dan aku akhiri suratku ini dengan,
"Jadilah manusia, suci dan satu hati, karena lapar, menerima sedekah, dan mati dalam kemiskinan, seribu kali lebih mudah dari pada kehinaan dan tidak memiliki perasaan".




~Manis utk di kongsi dan di Muhasabahkan..

C.I.N.T.A ADALAH ANUGRAH, PELIHARALAH IA SEMENTARA KITA MASIH MERASAI KEUJUDANNYA...

~Tentang CinTaku~

Maaf Tuhan kerna aku terlanjur mencintainya...


Banyak sekali makna yang tersimpan dari kata arti Ketika Cinta Bertasbih...

Ketika cinta bertasbih adalah Lantunan tasbih setiap molekul cahaya bulan meniti arak awan diantara rekah senyum sang bintang, mengangkat ruh-ruh yang meninggalkan sepenggal nafas pada jasad tak bergerak...

Akankah semua ini berakhir indah, seindah nuansa "Ketika Cinta Bertasbih" ketika ia mampu untuk menjalani kehidupan nya dengan penuh cinta kepada MahlukNya dan kecintaan nya kepada Rabb Nya???

Mungkin itu terjadi pada saat orang yang didamba adalah orang yang selalu meluangkan hatinya untuk selalu berdzikir atas Tuhannya, serta dia sendiri adalah orang yang selalu mendekatkan hati dengan Tuhannya serta mendambakan cintanya atas ridho ALLAH baginya...

"dzikir didalam hati tanda nikmat dikedalaman sanubari jiwa seakan terbang menerawang langit-langit batas alam fikiran, kata-kata serupa menghilangkan asa yang terangkum pada rasa. Kuasa Sang Pencipta adalah akhir dari semua tanya..."

Tetaplah indah...
Seperti indahnya "Pelangi" dihatimu...

 

Kala sang alam mulai terlelap, Hening terasa tiada terucap suatu kata,
Terlihat kerlip lembut bintang disana,Membuat rindu ini semakin merona...
Kutermangu dalam kesunyian, Tenggelam dalam kebisuan, Desir sang udara
mengusap wajah berikan ketenangan, Parasmu jelas tergambar di pelupuk mata...
Ingin kurengkuh sosok bayanganmu,,,
Namun bayangan hanyalah bayangan, Kurasakan kebekuan menyusup setiap jengkal aliran redakan segala sesak, Saat kutatap Sang rembulan, Hatiku berbisik “aku rindu dia,
Akankah dia tahu aku merindukannya ???”

Tanpa sadar setitik air mata jatuh mengiring kerinduan yang tak tertahankan lagi... Kembali ku berbisik lirih dengan kepala tertunduk “aku sayang dia, aku rindu dia...”

Oh Tuhan…
Aku amat merindukannya... Nuansa hati selalu berubah tanpa batas,
Waktu menelusuri keasingan dalam lembah yg semu,
Seluruh penghuni alam berdzikir tanpa rasa jemu...
Namun ketika Hatinya yang dipenuhi gelora cinta
terus ia paksa untuk menepis noda‐noda nafsu.
Anehnya, semakin ia meratap embun‐embun, cinta itu semakin deras mengalir.
Rasa cintanya pada Tuhan. Rasa takut akan azabNya.
Rasa rindunya pada Tuhan. Dan rasa tidak ingin kehilanganNYA.
Semua bercampur dan mengalir sedemikian hebat dalam relung hatinya.
Dalam puncak munajatNYA...



 



Aku mencintaimu seperti bumi
Mencintai titah Tuhannya,
Tak pernah lelah menanggung beban derita...
Tak pernah lelah menghisap luka...

Aku mencintaimu seperti matahari
Mencintai titah Tuhannya,
Tak pernah lelah membagi cerah cahaya...
Tak pernah lelah menghangatkan jiwa...

Aku mencintaimu seperti air
Mencintai titah Tuhannya,
Tak pernah lelah membersihkan lara...
Tak pernah lelah menyejukkan dahaga...

Aku Mencintaimu seperti bunga
Mencintai titah Tuhannya,
Tak pernah lelah mengharumkan mekar aroma bahagia...
Tak pernah lelah meneduhkan gelisah yang nyala...


 

Aku tak kuasa menahan sedih dan air mataku, Aku tak kuasa menahan rasa sedih yang berselimut rasa cinta dan sayang padanya. Ingin kupegang tangannya dan kuciumi. Ingin kupegang keningnya yang hangat.
Aku ingin mengatakan aku cinta padanya. Tapi entah kenapa melihat sorot matanya yang bening aku tidak berani mengatakannya.

 
Tenggorokanku tercekat, Mulutku terkunci hanya hati yang berbicara tanpa suara. Tapi aku berjanji akan mencari waktu yang tepat untuk mengatakan semuanya padanya. Aku ingin menikah dengannya. Ingin menjadikannya imam hanya untukku... Dan aku akan mengikuti semua keinginannya...



C.I.N.T.A ADALAH ANUGRAH, PELIHARALAH IA SEMENTARA KITA MASIH MERASAI KEUJUDANNYA...

~HaTi BenTuk CinTa~


 Bismillahirahmanirrahim...

Aku akan terus menulis..moga mendapat redhonya..Segala kekurangan adalah dari kelemahan diriku sebagai hamba Allah..








Nabi saw bersabda: “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, apabila daging itu baik maka baiklah tubuh manusia itu, akan tetapi bila daging itu rusak maka rusak pula tubuh manusia. Ketahuilah bahwa sesungguhnya segumpal daging itu adalah hati.”[HR. Bukhari-Muslim].

 Hati Manusia..

Hati manusia terbagi menjadi tiga klasifikasi: Qalbun Shahih (hati yang suci), Qalbun Mayyit (hati yang mati), dan Qalbun Maridl (hati yang sakit).
 
 
 
 
 

  •  1. Qalbun Shahih

yaitu hati yang sehat dan bersih (hati yang sehat) dari setiap nafsu yang menentang perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan dari setiap penyimpangan yang menyalahi keutamaan-Nya. Sehingga ia selamat dari pengabdian kepada selain Allah, dan mencari penyelesaian hukum pada selain rasul-Nya. Karenanya, hati ini murni pengabdiannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, baik pengabdian secara iradat (kehendak), mahabbah (cinta), tawakkal (berserah diri), takut atas siksa-Nya dan mengharapkan karunia-Nya. Bahkan seluruh aktivitasnya hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala semata. Jika mencintai maka cintanya itu karena Allah, dan jika membenci maka kebenciannya itupun karena Allah, jika memberi atau bersedekah, hal itu karena-Nya dan jika tidak memberi, juga karena Allah. Dan tidak hanya itu saja, tapi diiringi dengan kepatuhan hati dan bertahkim kepada syari’at-Nya. ia mempunyai landasan yang kuat dan prinsip tersendiri dalam menjadikan Muhammad saw sebagai suri tauladan dalam segala hal. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mendahului Allah dan rasul-Nya, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”[QS. Al-Hujurat:1].

Ciri-ciri Qalbun Shahih

1. Apabila hati pergi meninggalkan dunia menuju  alam akhirat, sehingga seakan ia termasuk penduduknya. Ia datang ke dunia fana ini bagaikan seorang asing yang kebetulan singgah sebentar sebelum meneruskan perjalanan menuju alam akhirat. Sebagaimana telah diwasiatkan Nabi saw kepada Abdullah bin Umar : “Jadikanlah dirimu di dunia ini seakan-akan kamu orang asing atau orang yang sedang menyeberangi suatu jalan.”
[HR. Bukhari].

2. Jika ia tertinggal wirid, atau sesuatu bentuk peribatan lainnya, maka ia merasakan sakit yang tiada terperi ,melebihi sakitnya orang yang tamak dan kikir saat kehilangan barang kesayangannya.

3. Ia senantiasa rindu untuk dapat mengabdikan diri di jalan Allah, melebihi keinginan orang yang lapar kepada makanan dan minuman. Yahya bin Mu’adz berkata: “Barangsiapa yang merasa berkhidmat kepada Allah, maka segala sesuatupun akan senang berkhidmat kepadanya, dan barang siapa tentram dan puas dengan Allah maka orang lain tentram pula ketika melihat dirinya.

4. Apabila tujuan hidupnya hanya untuk taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

5. Bila sedang melakukan sholat, maka sirnalah semua kegundahannya dan kesusahan kaena urusan dunia. Sebab di dalam sholat telah ia temukan kenikmatan dan kesejukan jiwa yang suci.

6. Sangat menghargai waktu dan tidak menyia-nyiakanya, melebihi rasa kekhawatiran orang bakhil dalam menjaga hartanya.

7. Tidak pernah terputus dan futur (malas) untuk mengingat Allah Idan berdzikir kepada-Nya.

8. Lebih mengutamakan pada pencapaian kualiti dari suatu amal perbuatan daripada kuantitas. ia lebih condong pada keikhlasan dalam beramal, mengikuti petunjuk syari’at rasulullah saw di samping ia selalu merenungi segala bentuk karunia yang diberikan Allah kepadanya, dan mengakui tentang kelalaian dan keteledorannya dalam memenuhi hak-hak Allah Subhanahu wa Ta’ala.

  •  2. Qalbun Mayyit

Qalbun Mayyit (hati yang mati) adalah kebalikan dari hati yang sehat, hati yang mati tidak pernah mengenal Tuhannya, tidak mencintai atau ridha kepada-Nya. dan ia berdiri berdampingan dengan syahwatnya dan memperturutkan keinginan hawa nafsunya, walaupun hal ini menjadikan Allah Subhanahu wa Ta’ala marah dan murka akan perbuatannya. Ia tidak peduli lagi apakah Allah ridha atau murka terhadap apa yang dikerjakannya, sebab ia memang telah mengabdi kepada selain Allah. Jika mencintai didasarkan atas hawa nafsu, begitu pula dengan membenci, memberi. Hawa nafsu lebih didewa-dewakan daripada rasa cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hati jenis ini adalah hati yang jika diseru kepada jalan Allah, maka seruan itu tidaklah berfaedah sedikitpun, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menutup hati mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ” Dan diantara mereka ada orang yang mendengar (bacaanmu), padahal kami telah meletakkan tutup di atas hati mereka sehingga mereka tidak memahaminya) dan kami letakkan sumbatan di telinganya dan jikalaupun mereka melihat segala tanda kebenaran mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu‘.”[QS. Al-An’am:25].

Ayat ini menunjukkan, bahwa ada manusia yang tidak mempergunakan hatinya untuk memahami ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan tidak mempergunakan telinganya untuk mendengar perintah-perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Juga tidak mau melihat kebenaran yang telah disampaikan. Seperti difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala: “(Mereka berkata:) Hati kami tertutup dari ajakan yang kamu serukan kepada kami, dalam telinga kami ada sumbatan, dan diantara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu, sesungguhnya kami bekerja pula.”[QS. Fushilat:5].

Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membiarkan mereka dalam kegelapan dan mereka sedikitpun tidak akan mendapatkan cahaya iman. “Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya. Allah menghilangkan cahaya (yang menyinari) mereka. Dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat, mereka tuli, bisu dan buta, maka mereka tidaklah kembali kepada jalan yang benar.” [Al-Baqarah:17-18].

  •  3.  Qalbun Maridl

Qalbun Maridl (hati yang sakit) adalah hati yang sebenarnya memiliki kehidupan, namun di dalamnya tersimpan benih-benih penyakit berupa kejahilan. Hati yang sedang di cekam sakit akan mudah menjadi parah apabila tidak diobati dengan hikmah dan maud’izah. Seperti difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan setan, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang keras hatinya.”
[QS. Al-Hajj:53].

Karena sesungguhnya apa yang disisipkan oleh setan kedalam hati manusia itu, akan membuat sesuatu menjadi syubhat (sesuatu yang meragukan), seperti penyakit ragu dan sesat. Begitu hati menjadi lemah karena penyakit yang diidap, maka setanpun mudah merasuk kedalam hati lalu menghidupkan fitnah dalam hati tersebut. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafiq, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di madinah (dari menyakitimu) niscaya kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka. Kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar.”[Al-Ahzab:60].

Namun demikian hati orang-orang yang seperti itu belumlah mati sebagaimana hati orang-orang kafir dan orang-orang munafiq, akan tetapi bukan pula hati sehat, seperti sehatnya hati orang-orang yang beriman. Sebab di dalam hati mereka terdapat penyakit syubhat dan syahwat. Sebagaimana Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Sehingga berkeinginanlah orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya.“[QS. Al-Ahzab:32].

Ciri-ciri Qalbun Maridl

Boleh jadi hati manusia sedang sakit , bahkan tanpa disedari. Lebih tragis bahwa hatinya sebenarnya mati, namun si empunya tidak menyadari.

Tanda-tanda spesifik hati yang sedang sakit atau mati adalah jika ia tidak merasa sakit dan pedih oleh goresan-goresan pisau kemaksiatan, Hal itu disebabkan karena hatinya telah rancu dan teracuni, sehingga tidak dapat lagi membedakan antara nilai kebenaran dan aqidahnya yang batil. Hal ini seperti ditafsirkan oleh Mujahid dan Qatadah tentang firman Allah yang berbunyi: “Fi Qulubihim Maradhun“[QS.Al-Baqarah:10}
]. artinya: “Dalam hati mereka terdapat penyakit.” “Ayat ini menunjukkan adanya keraguan yang tumbuh dalam hati manusia tentang kebenaran.” Bahkan ia melihat kebenaran bagai sesuatu yang sangat bertentangan dengan kehendaknya. Kebenaran itu dilihat dari sisi lain yang terasa merugikan dirinya. sehingga dalam kondisi seperti ini ia lebih menyukai kebatilan dan kemudharatan.

Faktor-faktor penyebab sakitnya hati

Penyebab timbulnya penyakit di hati adalah dikarenakan banyaknya fitnah yang selalu dibidikkan pada hati. Fitnah-fitnah tersebut dapat berupa: fitnah syahwat, dimana reaksinya amat keras sampai dapat merancukan niat dan iradat (kehendak) seseorang. Dan yang lain adalah fitnah syubhat (keragu-raguan) yang menyebabkan kacaunya persepsi dan i’tiqad (keyakinan).

Racun Hati

Setiap kemaksiatan adalah racun dan yang merupakan penyakit dan perusak kesucian hati. Dan racun-racun hati yang paling banyak ditemukan dan reaksinya cukup keras bagi kelangsungan hidup hati ada empat macam yaitu:

1. Berlebihan dalam berbicara

Banyak berbicara adalah salah satu faktor yang menyebabkan hati menjadi keras, sebagaimana sabda rasulullah saw :”Janganlah memperbanyak kata (bicara) selain dzikrullah, karena banyak bicara selain dzikrullah menjadikan hati keras. Dan orang yang terjauh dari Allah adalah yang berhati keras.”[HR. Tirmidzi dari Ibnu Umar]. kemudian juga dengan banyak berbicara terkadang membuat seseorang mengucapkan kata-kata tanpa dipikirkan dan tanpa dipertimbangkan sebelumnya, sehingga melahirkan kerugian dan penyesalan. Umar bin Kahttab ra pernah berkata: “Barang siapa yang banyak bicaranya, maka banyak kesalahannya, sehingga nerakalah sebaik-baik tempat bagi mereka.” Hal ini ditegas juga dalam sebuah hadits , bahwa rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan kata-kata tanpa dipikirkan yang menyebabkan ia tergelincir kedalam neraka lebih jauh antara timur dan barat.” [muttafaq ‘alaihi, dari Abu Hurairah t]

2. Berlebihan dalam memandang sesuatu

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan kepada setiap mukmin dan mukminah untuk menundukkan pandangannya yang demikian itu lebih suci bagi hati-hati mereka. Dan juga mereka akan merasakan manisnya iman, sebagaimana sabda rasulullah saw : “Barangsiapa yang menahan pandangannya karena Allah, maka dia akan diberikan oleh Allah rasa manisnya iman yang ia rasakan dalam hatinya, sampai dimana ia manghadap kepada-Nya.” [HR. Ahmad]. Sekarang bagaimana jika perintah itu dilanggar, maka jelas akan menyebabkan fitnah bagi hati pelakunya. yaitu, rusaknya kesucian hati itu sendiri oleh angan-angan dan keindahan semu yang dibisikkan setan, lupa terhadap hal yang menjadi kemaslahatan. Lalu ia berbuat melampaui batas sehingga hilanglah akal sehatnya dan menyebabkan ia menjadi pengabdi hawa nafsu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:”Janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingat kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melampaui batas.”[QS. Al-Kahfi:28].

3. Berlebihan dalam makan

Sedikit makan dapat melunakkan hati, menajamkan otak, merendahkan nafsu birahi dan melemahkan nafsu amarah. Sedangkan bila banyak makan, bahkan sampai kekenyangan akan berakibat sebaliknya.

Dari Miqdam bin Ma’di Karib dia berkata, bahwa ia mendengar rasulullah saw bersabda: “Anak adam tidak memenuhi wadah yang lebih buruk, daripada ia memenuhi perutnya. Cukuplah baginya beberapa suap saja untuk menguatkan tulang rusuknya. Jika memang tidak memungkinkan, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga untuk nafasnya.”[HR. Ahmad dan Tirmidzi].

Alangkah banyak kemaksiatan yang tersulut akibat makan yang berlebihan dan menghalangi ketaatan manusia kepada Sang Khalik. Karenanya siapa yang mampu menjaga perutnya dari sifat serakah, maka ia benar-benar membuktikan bahwa dirinya mampu menjaga diri dari keburukan yang lebih fatal lagi.

Ibrahim bin Adham berkata:”Barangsiapa mampu mengendalikan perutnya, maka ia mampu pula mengendalikan agamanya, dan barang siapa yang mampu menguasai rasa lapar (tidak makan berlebihan) maka ia dapat menguasai akhlak-akhlak yang baik, sebab maksiat kepada Allah itu jauh dari orang-orang yang lapar (yang mampu syahwat perutnya).”

4. Berlebihan dalam bergaul

Betapa tragis suatu pergaulan yang dapat merampas kenikmatan yang telah ada, karenanya timbul benih-benih permusuhan dan kebencian yang terpendam sehingga menyesakkan rongga-rongga dada. Namun rasa itu sulit dihindari terutama oleh hati yang sudah terluka. Demikian juga berlebih-lebihan dalam pergaulan dapat mendatangkan kerugian di dunia dan akhirat. Seyogyanya bagi seorang hamba dapat mengambil hikmah dari setiap pergaulan. usahakanlah untuk bersikap bijak dan dapat menempatkan diri dalam menghadapi berbagai karakter teman sepergaulan. Dimana karakter-karakter tersebut ada empat golongan:

- Terhadap orang yang jika kita membutuhkan bergaul dengannya, laksana kebutuhan kita terhadap makanan, kita tidak dapat lepas darinya dalam sehari semalam. Mereka itu adalah Para Ulama yang memiliki cakrawala pengetahuan yang luas tentang ilmu Agama, mengetaui tipu daya setan dan segala macam bentuk penyakit hati.

- Terhadap orang yang jika kita bergaul dengannya seperti kebutuhan kita akan obat, Kita mengharapkannya dikala kita sedang sakit saja, tetapi bila badan kembali sehat maka mereka tidak kita butuhkan lagi. mereka ini adalah dari orang yang kehadirannya kita nantikan berkaitan dengan masalah kemaslahatan hidup dan kehidupan, seperti untuk saling bekerjasama atau sebagai mitra kerja dalam berniaga, bertani, bermusyawarah dan masalah-masalah lain dalam hal muamalah.

- Terhadap orang yang jika kita bergaul dengannya, tidak ubahnya seperti penyakit. Golongan ini terbagi menjadi beberapa jenis dan tingkatan, bergantung pada intesitasnya terhadap jiwa kita. Diantara mereka adalah yang bersifat individualis dan egoistis. Jika bergaul dengannya hendaklah kita waspada dan berlaku bijak dalam menghadapinya. Hal ini bukan berarti kita harus menghindar dan tidak mau bergaul dengannya, tetapi jagalah jangan sampai diri kita terbawa oleh pengaruh kepribadiannya, karena akan merugikan kita dalam hal agama dan dunia. oleh karena itu sebaiknya orang-orang yang masuk dalam tipe ini hendaklah dujauhi jika ingin selamat agama dan dunia kita.

- Terhadap orang yang bila kita bergaul dengannya akan membawa kefatalan, sebab ia laksana ular berbisa. Andaikan kita sampai terkena patuknya, kemudian kita berhasil menemukan penawarnya maka selamatlah kita, tetapi jika tidak, inilah bencana bagi kita. Golongan ini banyak berkeliaran di sekitar kita. Mereka adalah Ahli bid’ah yang sesat dan menyesatkan, menyimpang dari sunnah rasulullah saw. Mereka pandai membolak-balikkan fakta, sunnah mereka jadikan bid’ah dan bid’ah mereka jadikan sunnah. Bagi orang yang berakal tidak layak untuk bergaul ataupun duduk-duduk bersama mereka. Jika itu tetap dilakukan maka akan sakitlah hati bahkan bisa menyebabkan hatinya menjadi mati.
 




-Menjadikan Hati Tetap Hidup

Ketahuilah, bahwa hati yang hidup (hati yang sehat) hanya akan diperoleh dengan ilmu dan ikhtiar (usaha). Adapun usaha tersebut yang boleh dilakukan untuk menjadikan hati tetap hidup adalah:

1. Dzikrullah dan Tilawatil Qur’an.

Dengan senantiasa dzikrullah (menyebut dan mengingat Allah) bagi seorang hamba manfaatnya sangatlah besar. Sebagaimana Dia berfirman: “Ingatlah, bahwa hanya dengan selalu mengingat Allah, hati menjadi tentram.”
[QS. Ar-Ra’du:28]. Al-Imam Syamsuddin Ibnul Qoyyim berkata: ”Sesungguhnya dzikir adalah makanan pokok bagi hati dan ruh, apabila hamba Allah gersang dari siraman dzikir, maka jadilah ia bagaikan tubuh yang terhalang untuk memperoleh makanan pokoknya.”Dan Imam Hasan Al-Bashri berkata:”Lunakkanlah hatimu itu dengan berdzikir”.

Kendatipun dzikrullah adalah salah satu bentuk ibadah yang termudah dan ringan, akan tetapi pahala dan keutamaan yang didapatkan melebihi amalan-amalan lainnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ”Sesungguhnya mengingat-ingat Allah adalah lebih besar (keutamaannya daripada ibadat yang lain).”[Qs. Al-Ankabut:45].

Sebaik-baik dzikir adalah membaca Al-Qur’an, karena Al-Qur’an mengandung berbagai khasiat penyembuh hati dari semua penyakit kegundahan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman; “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”[QS. Yunus:57].

2. Beristighfar

Hakikat istighfar adalah untuk memohon maghfirah (ampunan), dan batasan maghfirah adalah penjagaan dari keburukan yang diakibatkan dari dosa-dosa. Dan barangsiapa yang meminta ampun kepada-Nya selama memenuhi syaratnya pasti Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan ampunan. Firman-Nya: “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia meminta ampun kepada Allah niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”[QS. An-Nisa’:110].

Hendaklah seseorang itu memperbanyak istighfar kepada-Nya dimanapun berada, sebab seseorang itu tidak tahu dimana tempat maghfirah Tuhannya turun. sebagaimana rasulullah saw bersabda: “Demi Allah, sesungguhnya aku selalu mohon ampunan kepada Allah sehari semalam lebih dari tuju puluh kali.” [HR. Bukhari].

‘Aisyah チ berkata: “Beruntunglah orang yang mendapat dalam buku catatan amal perbuatannya memuat istighfar yang banyak.” Qatadah berkata:”Sesunggunhya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepadamu tentang penyakitmu dan obat penangkalnya. Adapun penyakitmu adalah dosa-dosa, sedangkan obatnya adalah istighfar.”

3. Do’a

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku niscaya Aku perkenankan bagimu. “[QS. Al-mukmin:60].

Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kepada kita agar berdo’a kepada-Nya dan Dia akan memenuhi permohonan hamba-Nya. berkenaan dengan ini rasulullah saw bersabda: “Tidaklah seorang Muslim pun berdo’a dengan do’a yang di dalamnya tidak berisi dosa dan pemutus tali silaturahmi melainkan Allah memberikan kepadanya salah satu dari tiga perkara: Allah akan menyegerakan permohonannya itu (diperoleh di dunia) atau Allah akan menyimpannya untuknya di akhirat kelak, atau Dia memalingkan darinya keburukan yang setimpal dengan do’anya itu.”
[HR. Ahmad, hadits shahih].

Dalam ayat yang sama Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:” Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (tidak mau berdo’a kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan terhina.
”[QS. Al-mukmin:60].
 
Orang-orang yang tidak mau berdo’a kepada-Nya maka mereka yang dikatakan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah termasuk orang yang sombong, dan mereka mendapatkan murka dari-Nya. sebagaimana rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang tidak mau meminta (memohon kepada Allah), maka Allah murka terhadap-Nya.”
[HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah].

4. Bershalawat kepada Nabi saw

Allah Subhanahu wa Ta’ala bershalawat (menyebut dan memuji di hadapan para malaikat) sepuluh kali, bagi orang bershalawat kepada rasul-Nya (sekali). Sebagaimana sabda beliau saw : ”Barang siapa yang bershalawat untukku satu kali. Maka Allah akan bershalawat sepuluh kali lipat.”[HR. Muslim].
Karena yang demikian itu, setiap satu kebaikan nilainya akan dilipat gandakan sepuluh kalinya, dan bershalawat untuk Nabi saw termasuk kebaikan yang tinggi.

5. Qiyamullail

Jika seseorang tetap melakukan shalat malam, maka wajahnya akan bercahaya dan dia juga akan merasakan kenikmatan beribadah dalam hatinya, sebagaimana yang dituturkan oleh para Ulama Salaf berikut ini:

Abu Sulaiman berkata: “Malam hari bagi orang yang sering beribadat di dalamnya, itu lebih nikmat daripada permainan bagi mereka yang suka hidup bersantai-santai. Seandainya tanpa malam aku tak suka hidup di dunia ini.”

Ibnul Mukandir: ”Bagiku kelezatan dunia ini hanya ada pada tiga perkara, qiyamullail, bersilaturahmi dengan ikhwan dan shalat berjama’ah.

Wallahu A'llam
Insya Allah bermanfaat & menambah pengetahuan kita ..


C.I.N.T.A ADALAH ANUGRAH, PELIHARALAH IA SEMENTARA KITA MASIH MERASAI KEUJUDANNYA...

Tuesday, June 14, 2011

**AKU MENUNGGUMU^^






Malam itu bagi kami seperti di neraka, panasnya tak tertahankan. Huaaahh! Saat itu aku sedang berbaring di lantai dan menikmati dinginya kipas angin. Tiba-tiba salah seorang temanku memanggilku dan berkata 'putri sudah pernah baca cerita ini belum?” sambil menyodorkan bukunya. “belum, coba lihat” jawabku. Dan ku baca cerita itu, judulnya
AKU MENUNGGUMU..


( ada getar di hatiku berdasarkan lakaran juduh kulit buku. Itu sebenarnya sebuah coretan seorng 'AKU' )














Dari judul nya aku pun tertarik dalam debar, beginilah ceritanya:


“Afwan Ukhti, semoga ini tidak melukai anti dan keluarga anti. Ana pikir sudah saatnya ana memberi keputusan tentang proses kita. Ya sepertinya yang ana ketahui bahwa selama ini ana telah berusaha melobi orang tua dengan beragam cara mulai dari konsep nikah “versi” kita, memperkenalkan anti pada mereka hingga melibatkan orang yang paling ayah percaya untuk membujuk ayah agar mengizinkan ana untuk menikahi anti.”


“Namun hingga sekarang tak ada tanda-tanda mereka akan melunak, jadi menurut ana.. sebaiknya ana mundur saja dari proses ini!” Dana diam sejenak untuk menunggu respon, tapi hingga beberapa detik tidak ada tanggapan. “Perlu anti ketahui bahwa orang tua ana sebenarnya sudah tidak keberatan dengan anti hanya saja waktunya yang belum tepat. Ayah ana khawatir ana tidak mampu menafkahi anti jika belum bekerja. Apalagi anti juga masih kuliah. Jadi ana rasa, kita nggak ada komitmen dulu hingga keadaannya membaik! Anti nggak keberatan kan ukhti!”


“Keberatan….! Alhamdulillah tak! Namun kalau ana boleh kasih saran, apa tidak lebih baik kalau kita terus melobi sambil tetap proses saja. Soalnya kan kita udah mantap satu sama lain, tak elok kalau mundur di saat seperti ini. Apalagi permasalahannya sudah mulai mengerucut ke arah ma’isyah (nafkah) saja.


“Anta pasti masih ingat bagaimana sulitnya start awal kita membujuk orang tua, rasanya semua kriteria kita ditolak. Segala keterbatasan kita jadi aib yang sangat besar, pokoknya semua jalan sepertinya sudah tertutup rapat. Namun kenyataannya hanya dalam waktu 2 minggu kita boleh menghilangkan semua syarat menjadi satu syarat saja: PEKERJAAN!”. Dini gadis tegar itu akhirnya bicara juga. “Akhi.. kita hanya tinggal selangkah, tetaplah berikhtiar dan jangan putus asa. Bukankah Allah Maha membolak-balikkan hati?”. “Benar, ana paham soal itu, ana memang akan tetap melobi orang tua ana, akan tetapi kalau kita terikat, ana khawatir menghalangi anti proses dengan ikhwan lain yang lebih selevel dari ana. Lagi pula ana khawatir tidak boleh menjaga hati”.


“Takut menghalangi ana untuk proses dengan ikhwan lain? Itu kan urusan Allah bukan urusan anta! Kewajiban anta sekarang adalah berjuang mempertahankan sesuatu yang anta sudah mantap dengannya. Hasil istikharah itu nggak mungkin salah. Tinggal bagaimana cara kita mengaplikasikannya saja.” Hening sejenak.. “Ya.. tapi kalau memang akhi sudah merasa ragu terhadap ana dan mantap untuk mundur, Alhamdulillah, Insyaallah ana akan dukung sepenuhnya.”


“Tak!”Reflek Dana berteriak. “Astagfirullahaladzim, afwan maksud ana, ana sama dengan keluarga ana sudah tidak ada keraguan pada anti, kami sangat menyukai anti dan keluarga anti. Selain itu ana juga takut perasaan ini semakin dalam, ana ini hanya hamba Allah yang dhaif yang masih kesulitan mengekang hawa nafsu”.










Dana berhenti lagi, dadanya terasa sesak, air matanya mengalir semakin deras. Jauh di dalam hatinya, sesungguhnya ia merasa malu pada Allah atas kelalainnya. Jatuh cinta!


“Halo…!!” Dini merasa Dana diam terlalu lama. Dia tidak tahu kalau pemuda itu sedang menangis. Tapi dia mengerti apa yang sedang terjadi padanya. “Ya udah… kalau begitu sekarang kita sepakat untuk membatalkan proses ini!”


Dini sengaja memberi jeda agar Dana bicara, tetapi ikhwan itu memilih terus diam “Akhi.. kita tetap baik ya! Silaturahmi dengan keluarga harus tetap dijaga, jangan suuhzhan pada ayah dan mama karena boleh jadi keputusan mereka adalah salah satu jalan Allah untuk menguji kita.” Dini berhenti lagi tapi Dana masih enggan berkata.










“La Tahzan, ya akhi…. Insyaallah kalau kita niatkan semuanya demi keridhaan Allah, maka Dia akan mencatat bagi kita pahala yang besar. Afwan jika selama proses ta’aruf ini.. ana, teman-teman dan keluarga ana banyak melakukan kekhilafan. Ana mewakili mereka dan diri ana sendiri untuk memohon maaf pada anta. Bersabarlah karena sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar…” Samar, Dini mendengar isak tangis. Dia nyaris tidak percaya…


“Semoga ini boleh menjadi mahar cinta kita kepada Allah dan semoga akhi mendapat ganti yang lebih baik.. Amin.” Suara isak tangis makin terdengar jelas.
“Akhi… kalau sudah  ada yang perlu dibicarakan lagi, tafadhal diakhiri!” tidak ada tanggapan prasangka serta penantian yang gundah..




“Halo…!!!. Ya sudah, kalau gitu biar ana yang tutup teleponnya ya!” Sepi. 



Assalamualaikum!.” Klik.

Percakapan di antara mereka berakhir, tapi Dana baru menyadarinya. Dia segera bergegas wudhu’ dan shalat. Jujur, sebenarnya dia sudah sangat mantap dengan mantan calon istrinya itu.. Namun dia tidak yakin dapat membahagiakan akhwat itu kalau dirinya belum boleh menafkahi dengan layak. Padahal Dini dan keluarganya tidak mempersoalkan tentang hal itu. Mereka sangat welcome padanya. Ah.. mungkin ini sudah takdirnya.











 Mungkin Allah melihat bahwa akhwat itu terlalu baik untuk dirinya. Mungkin seharusnya akhwat seperti dia, mendapatkan ikhwan yang jauh lebih baik dari dirinya. Dia benar-benar merasa tidak setaraf!

“Ya… ikhwan lemah sepertiku, mana mungkin mendapatkan seorang Dini. Semoga aku tidak akan menyakiti akhwat lain setelah ini”.



 “Astagfirullahaladzim… apa yang telah kusombongkan selama ini? Sudah ikut mulazamah bertahun-tahun tapi masih belum berani mengamalkan ilmu yang kudapat sedikitpun. Katanya percaya bahwa orang yang menikah pasti akan dijamin rezekinya oleh Allah, ternyata aku tidak lebih dari seorang pengecut!.”


 Dana tak henti-hentinya menyalahkan dirinya sendiri, dia benar-benar merasa tak berarti. “Dulu… aku pernah begitu khusyu’ berdoa pada Allah agar dipertemukan dengan akhwat sholihah yang tidak banyak permintaan seperti dia. Sekarang ketika sudah didapat, malah kusia-siakan. Kini aku sedar bahwa Allah selalu mengabulkan permohonan hambaNya. Manusialah yang selalu kufur pada Rabb-nya.”

Di tempat yang berbeda, Dini menjalani hari-harinya dengan penuh semangat. Dia tetap ceria seperti biasanya. Ya… seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Kecewa? Jelas ada, karena Dini juga hanya manusia biasa. Namun dia boleh mengemas kekecewaannya dengan manis, membuat kesedihannya menjadi sesuatu yang lumrah dari proses kehidupan. Dia percaya bahwa hatinya tidak mungkin berbohong dan janji Allah pasti terjadi. Maka sesulit apapun keadaan yang dihadapinya saat itu, dia mencuba untuk tetap tersenyum. Jujur, aku bangga padanya. “Aku sudah mengerti dengannya, wak. Aku yakin dialah jodohku. Aku akan terus menunggunya…”


Sepekan kemudian, Dana menitipkan biodata ikhwan lain yang merupakan teman dekatnya untuk diberikan pada Dini. Menurutnya, ikhwan itu boleh membahagiakan Dini karena sudah matang dan punya pekerjaan tetap. Jelas, aku tahu bahwa pendapatnya keliru. Dini bukan mengharap ikhwan yang matang dan mapan. Dia hanya mengikuti kata hatinya saja. Dini tidak akan bahagia hanya dengan harta dan tahta. Namun, tak diurung diterima biodata itu. Dan boleh di tolak, bagaimana reaksi Dini saat kuberikan empat lembar kertas berukuran A4 itu. Dini menggeleng pasti.


“Anti coba istikharahkan dulu. Barangkali semuanya boleh berubah..” pujukku.
“Jazakumullah khair, tapi afwan jangan paksa ana, wak!.”



***

Ikhwah fillah, mungkin sebagian anda akan menganggap Dana sebagaimana penilaian Dana terhadap dirinya sendiri. Pengecut, jahil dan sifat-sifat buruk yang lainnya. Tapi bagi saya, Dana tidaklah seburuk itu. Justru sebaliknya, Dana dalam pandangan saya adalah ikhwan yang hanif. Dia berani mengambil resiko dengan mundur dari proses dan memilih untuk bersabar melawan nafsunya. Padahal kalau dia mau, dengan sikap Dini yang penurut, dia boleh saja minta untuk tetap meneruskan hubungan dengan gadis pilihannya itu. Namun dia tau bahwa diatas segalanya, Allah-lah yang patut untuk lebih dicintai.


Dana yakin bahwa jodoh adalah kekuasaan Allah dan Dia telah menetapkannya 50 ribu tahun sebelum semesta ada. Dia tahu kalau jodoh pasti akan ketemu lagi, bagaimana caranya. Mungkin Dini tidak akan pernah tahu kalau biodata yang kusodorkan kemarin adalah kiriman Dana.


Mungkin Dana juga tidak akan pernah tahu kalau ternyata Dini akan terus menunggunya. Dan mereka juga tidak boleh tahu bahwa diam-diam aku selalu mendoakan kebaikan untuk mereka. Entah bagaimana ending kisah ini nantinya, yang pasti aku selalu berharap agar masing-masing dari mereka nantinya jika tidak berjodoh, mereka akan mendapatkan ganti yang lebih baik.
Segera…



( aku merenung saja sahabatku..)

C.I.N.T.A ADALAH ANUGRAH, PELIHARALAH IA SEMENTARA KITA MASIH MERASAI KEUJUDANNYA...

Wednesday, June 8, 2011

????


?????????????
Ada apa???
Kenapa?
hah???

Ohhh..blurrnya...
Aku mahu bagi tau kamu..'AKU RINDU KAMU..'

OK..BYEEE..MUAHHH...





C.I.N.T.A ADALAH ANUGRAH, PELIHARALAH IA SEMENTARA KITA MASIH MERASAI KEUJUDANNYA...

Tuesday, June 7, 2011

~Sarapan??.. Penting Atau Tidak?~


My Entry..:p

 ~Kali ini yang ingin saya posting adalah tentang sarapan. Mungkin tak banyak orang menyadari, bahwa sebenarnya sarapan adalah salah satu rahasia untuk menjaga kesihatan. Tak peduli seberapa sibuknya Anda, penting untuk mengisi bahan bakar untuk tubuh Anda sehingga energi Anda terpenuhi sepanjang hari. Sarapan memberi modal energi pada Anda untuk berktivitas sepanjang hari. Sebenarnya, selain memberi energi pada tubuh, sarapan juga memiliki manfaat lain yang tak kalah pentingnya. Berikut beberapa manfaat dari sarapan. 

Memberi Kekuatan Metabolisme Setelah Sepanjang Malam – Sarapan dipertimbangkan sebagai waktu makan yang penting karena mengganti waktu malam yang tak terisi makanan serta menambah keperluan gula Anda. Gula adalah sumber energi yang diserap dari karbohidrat yang Anda makan. Di pagi hari, setelah Anda tak memperolehi makanan selama 12 jam, zat gula dalam tubuh Anda turun ketingkat yang paling rendah. Saat ini terjadi, tubuh Anda menggantinya dengan melepas zat gula yang telah ditimbun di lapisan otot dan liver, yang disebut glycogen.




Berguna Untuk Penurunan Berat Badan – Selama tidur 12 jam tubuh Anda puasa sepanjang malam, dan di pagi hari Anda berada dalam tahap pertama merasa lapar. Melewatkan sarapan membuat tubuh Anda tetap ‘dalam kelaparan,’ sedang mengkonsumsi makanan yang bagus akan memberi peningkatan metabolisme. Jika Anda dalam upaya mengurangi berat badan, hal terakhir yang Anda ingin lakukan Andalah tingkat metabolisme rendah. Sarapan makanan sehat akan meningkatkan kemampuan pembakaran lemak dalam tubuh Anda. Lebih jauh, sarapan dapat meningkatkan tingkat energi Anda sebagaimana metabolisme sepanjang hari.

Menambah Esensial Nutrisi Dan Tingkat Keseluruhan Energi – Sarapan menyediakan proporsi significan asupan total nutrisi untuk sepanjang hari, dan menawarkan kesempatan untuk mengkonsumsi makanan yang penuh nutrisi seperti zat besi, vitamin dan serat. Esensial vitamin, mineral dan nutrisi lainnya hanya dapat diperoleh dari makanan.





Memberi Otak Anda Bahan Bakar Untuk Meningkatkan Konsentrasi – Sarapan memperbaiki kemampuan Anda berpikir dan menjaga Anda tetap berada dalam penampilan mental terbaik. Sarapan menyediakan bahan bakar bagi otak Anda untuk meningkatkan kemampuan dalam pemecahan masalah dan ingatan.

Menghindari Makan Tak Terkontrol – Sarapan dengan baik akan menjaga Anda dari rasa lapar berlebih, dimana ini dapat mencegah Anda makan berlebihan di siang harinya. Makanan yang dikonsumsi saat sarapan mampu menahan lemak dan kalori tinggi dari makanan sepanjang hari. Saat Anda meninggalkan sarapan, Anda akan cenderung mengalihkan rasa lapar sepajang pagi hingga menjelang makan siang. Dan hal ini akan mendorong Anda mencari pelarian lain pada kopi, atau minuman yang mampu meningkatkan energi.

Apapun yang Anda pilih untuk menu sarapan, beri tubuh dan otak Anda energi yang diperlukan untuk dibawa sepanjang hari. Berlakulah baik pada diri Anda sendiri, dan biasakan sarapan. Kebiasaan ini akan membuat Anda merasa lebih baik sepanjang hari.

So, Menurut Anda Sarapan penting atau tidak??


C.I.N.T.A ADALAH ANUGRAH, PELIHARALAH IA SEMENTARA KITA MASIH MERASAI KEUJUDANNYA...

Wednesday, June 1, 2011

~Aiskrim Goreng~

**( Resipi ni hadiah sorng kwn..tq wakkk..i like..)

Aiskrim Goreng...:.)...




Bahan-bahan ( 5 orang )


5 scoop aiskrim vanila
1 biji telur
1 cawan conflakes
1 cawan chopped walnuts
minyak untuk menggoreng
sirap coklat secukupnya


Cara-cara


Scoop aiskrim yg saya guna seperti gambar disebelah
Masukkan 1 scoop aiskrim ke dalam plastic wrap. Bungkus biar jadi bentuk bola. Simpan dalam freezer sekurang-kurangnya 2 jam.
Campurkan conflakes dan walnuts ke dalam mangkuk. Kemudian masukk
an ke dalam beg plastik. Ramas-ramaskan conflakes biar hancur.


Scoop aiskrim yg saya guna seperti gambar disebelah
Masukkan 1 scoop aiskrim ke dalam plastic wrap. Bungkus biar jadi bentuk bola. Simpan dalam freezer sekurang-kurangnya 2 jam.
Campurkan conflakes dan walnuts ke dalam mangkuk. Kemudian masukkan ke dalam beg plastik. Ramas-ramaskan conflakes biar hancur.
Keluarkan aiskrim dari freezer dan buka plastic wrap. Masukkan aiskrim ke dalam beg plastik tadi. Goncang-goncang biarkan aiskrim bersalut dgn conflakes dan walnuts . Keluarkan aiskrim dari beg plastik. Simpan semula ke dalam freezer selama 30 minit atau lebih.
Pukul telur dengan pemukul telur. Masukkan aiskrim ke dalam telur. Kemudian masukkan pula ke dalam beg plastik conflakes dan walnuts. Goncang biarkan keseluruhan aiskrim bersalut. Buat satu persatu sampai habis. Masukkan semula ke dalam freezer. Biarkan 1 jam atau lebih. Kalau nak salutan(coating) tu tebal boleh ulang langkah ni sekali lagi.
Panaskan minyak. Goreng aiskrim selama lebih kurang 30 saat. Angkat dan bolehlah terus makan. Kalau suka bolehlah letakkan sirap coklat di atasnya.


** Minyak yg diguna untuk menggoreng biarlah betul-betul panas atau 200 degree.





C.I.N.T.A ADALAH ANUGRAH, PELIHARALAH IA SEMENTARA KITA MASIH MERASAI KEUJUDANNYA...