Cinta Kasih

Friday, July 22, 2011

*~SeCangKir KoPi~*












Dalam sebuah acara reunion, beberapa alumni menjumpai guru sekolah mereka dulu.
Melihat para alumni tersebut ramai-ramai memperkatakan kesuksesan mereka, guru tersebut segera ke dapur dan mengambil seteko kopi panas dan beberapa cangkir kopi yang berbeza-beza.

Mulai dari cangkir yang terbuat dari kristal, kaca, melamin dan plastik.
Guru tersebut menyuruh para alumni untuk mengambil cangkir & mengisinya dengan kopi.
Setelah masing-masing alumni sudah mengisi cangkirnya dengan kopi, guru berkata, "Perhatikanlah bahwa kalian semua memilih cangkir yang bagus dan kini yang tersisa hanyalah cangkir yang murah dan tidak menarik.

Memilih hal yang terbaik adalah wajar & manusiawi.
Namun persoalannya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yang bagus perasaan kalian mulai terganggu.
Kamu secara otomatik melihat cangkir yang dipegang orang lain & mulai membandingkannya.
Fikiran kamu terfokus pada cangkir, padahal yang kalian nikmati bukanlah cangkirnya melainkan kopinya.
"Hidup kita seperti kopi dalam analogi tsb di atas, sedangkan cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan, dan harta benda yang kita miliki.

 Moralnya, jangan pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi yang kita nikmati.
Cangkir bukanlah yang utama, kualiti kopi itulah yang terpenting.
Jangan berpikir bahwa kekayaan yang melimpah, karier yang bagus & pekerjaan yang mapan merupakan jaminan kebahagian.

Itu konsep yang sangat keliru. Kualiti hidup kita ditentukan oleh "Apa yang ada di dalam" bukan "Apa yang kelihatan dari luar".
Apa gunanya kita memiliki segalanya, namun kita tidak pernah merasakan damai, sukacita, dan kebahagian di dalam kehidupan kita?

Kita terpencil dari saudara mara serta para sahabat..

Itu sangat menyedihkan, karena itu sama seperti kita menikmati kopi basi yang disajikan di sebuah cangkir kristal yang mewah dan mahal.
"Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa mahal dan cantik cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualiti kopinya."


C.I.N.T.A ADALAH ANUGRAH, PELIHARALAH IA SEMENTARA KITA MASIH MERASAI KEUJUDANNYA...

No comments:

Post a Comment