TiKa HuJan TerJun DaRi LanGitNya..
Mengetik kesah. Mendelete duka. Mengedit cinta. Mempostingkan hidup..
Jadi adalah omong kosong jika ada
sesorang yang ingin jadi penulis tapi tidak suka membaca ..( seno Gumira
Ajidarma )..
Sebelum ini,aku rasa aku sudah mngerti
apa itu rindu..tapi sejak hari kelmarin aku ‘baru saja faham rupanya’. Aku baru
faham kalau rindu iu tidak serumit kata-kata pujangga dalam novel roman picisan
mereka. Tidak juga seluas makna dalam kamus dewan bahasa..Dari kelmarin
sebenarnya rindu itu sederhana. Ketika melihat mu berjalan perlahan menghampiriku,
keluar dari kereta dengan segurit senyum yang cukup bagai salju di hatiku. Di
tangan mu handphone..Waktu itu aku tidak dapat percaya orang yang selalu ku
cari dalam bait mimpi malam ku berada di hadapan mataku.. Aku berusaha bersikap
biasa-biasa, dengan langkah di tegak-tegakkan, padahal aku gementar bagai anak
kucing yang di mandi dengan air batu..:p. Debaran jantungku sudah tak terkira
kiraan biasa.. Aku buru-buru saja meraup dan mngucup tanganmu, dan lantas
melabuh cepat punggungku dalam perut kereta..biasa bersandar cepat agar gugupku
tidak kau tangkap..buat malu je.ahakk
Rindu itu sederhana..( bisikku tika kau
duduk di sebelahku. Berdua menatap hujan yang bagai tidak mau reda di musim
tengkujuh pada tarikh November ..Seolah melengkapkan skrip Tuhan, bahawa ia
tahu hati kita resah dan risau ingin berlama-lama. Kalau di dengarkan, hujan
itu selalu menceritakan tentang aku, kau dan kenangan. Hingga saat ini aku
sering bertanya pada siang, apakah akan ada hujan seperti kelmarin?. Aku ingin
titipkn rindu pdmu.. Biar bisikan itu menyelinap pada berjuta2 titisannya.
Walaupun hujan kelmarin petang menyimpan genangan untuk malam ini, aku semakin
senang menanti hujan sekarang..Aku merasakan selalu ada kamu dalam hujan..
Katak berokestra..adushhh..syahdu gabungan suara itu tatkala kulabuhkan
kepalaku di bantal keras buatan tangan mak sendiri.. tau je apa dalam.. ni yang
merindu ‘putra katak’.
Aku tahu sayangmu tidak pernah padam
buatku..
Ermm, rindu yang sederhana duduk
bersisipan di sampingmu, lalu kita berdua berdiam itu perbincangan yang paling
melelahkanku..Aku mengetupkan kedua telapak tangan, menghalau dingin. Tampak
tenang tapi mengoyak-goyak di dalam. Saling mencari apa yang di fikir dan
tersemat di lubuk jiwa nan dalam. Tapi kamu pandai, suka buat aku ketawa, lucu
dan bercerita.. Kadang aku buat ketawa, walau pun aku tahu tang mana yang lucu
dan kenapa aku ketawa...syaratnya aku tidak terpenjara oleh sepi.
Hujan turun dingin lagi, mngolah rinduku
yang sederhana namun bergelora, ada saat kita sama terbahak.. Ketika itu juga
kita saling bertatapan dan aku suka membuang wajahku kerana malu, memang aku
tidak mampu bertatapan. Menatap matamu membuat aku lemas, sesak nafasku, apa
lagi merasa dinginnya bibirmu di jemariku. Membuat aku menahan nafasku,
memaling wajah, menutup mataku. Mencuba meredakan hujan di dalam dadaku. Sejak
detik pertama pertemuan kita, di depan sayu matamu aku kian memahami. Di
hatimulah aku menjatuhkan diri sebagai cinta..
Sehingga tiba waktu untuk kita berundur
dari hujan pertemuan, adakah kau menyesal bertemu denganku?. Jawapanmu ku catit
dengan detail dalam diari hatiku. Bertintakan hujan rasa. Katamu “ aku semakin
sayang padamu, sangat sayang, aku ingin memelukmu rapat-rapat dalam darahku..”
Dan aku juga ingin memelukmu seketat-ketatnya, tapi aku tidak ada keberanian
selagi aku tidak halal bagimu..
Kata Luciano Crescenzo dalam bukunya..’Saya
ingin memelukmu tapi keberanianku belum cukup untuk itu. Untuk dapat terbang seseorang manusia harus berpasangan
dengan manusia yang lain, kerana ia hanya mempunyai satu sayap, sehingga ia
harus melengkapinya dengan sayap milik orang lain. Dan aku pun mengikhlaskan
satu sayapku itu pergi. Yakin ia kembali kerana sayap itu tidak bisa terbang
tampa sebelah yang lain. DI SINI...’
Dan hari ini adalah irama terindah
bagiku bila terdengar lagi nyanyan sang katak seolah seorang putra mamper ke
bibirku tika ku labuhkan kepalaku ke pembaringan ini.. Rinduku menjadi luar
biasa kesederhanaannya..:-) Walaupun aku tak mampu mengkhabarkan padamu ia
tidak boleh jadi sederhana dahh..ahukk. Bersamamu, sedekat ini, jantungku
menyiksaku dari seksa kelmarin, kian memberat..
Satu masa nanti jika jodoh kita di
pertemukan lagi.. engkau akan pasti melihat rindu yang tidak sederhana lagi di
pelupuk mataku.. Sejelasnya engkau akan mengerti tentang khabar deru hujan
rindu di jiwaku.. ‘PUTRAKATAKKU’..
C.I.N.T.A ADALAH ANUGRAH, PELIHARALAH IA SEMENTARA KITA MASIH MERASAI KEUJUDANNYA...
No comments:
Post a Comment